my pic

my pic
me

Senin, 28 Maret 2011

Job Sheet Pemberian Imunisasi TT


JOB SHEET 

Nama Pekerjaan                    : Memberikan imunisasi TT pada ibu hamil
Unit                                       : ASKEB I
Waktu                                    : 30 menit
Referensi                              :
1. Depkes RI, 2000, Buku kesehatan ibu dan anak, Jakarta
2. Pusdiknakes, 2003, Buku 2 Asuhan Antenatal, Jakarta: Depkes   RI
3. Prawirohardjo S, 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan  Maternal dan Neonatal, Jakarta: YBP Sarwono P
4. RS. PGI TJIKINI, Pedoman Perawatan Ruangan, Jakarta
5. SATGAS Imunisasi, 2001, Buku Imunisasi Di Indonesia, Jakarta: PP IDAI

Objektif Perilaku Siswa         : Setelah dilakukan demonstrasi cara-cara memberikan imunisasi TT dan dengan menggunakan alat-alat yang telah disediakan, mahasiswa  dapat memberikan imunisasi TT pada ibu hamil dengan benar sesuai dengan prosedur

Dasar Teori                           :
Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil segera setelah dinyatakan hamil  dengan tujuan untuk memberikan kekebalan pada ibu dan mencegah tetanus neonatorum pada bayi yang akan dilahirkan. Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT minimal 2 kali selama kehamilan ( pertama pada saat kunjungan antenatal pertama dan kedua pada 4 minggu kamudian). Dosis kedua harus diberikan minimal 2 minggu sebelum kelahiran. Imunisasi TT diberikan secara suntikan  intra muskular (dalam otot) dengan dosis 0,5 cc.
Jadwal Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil adalah sebagai berikut
Imunisasi
Interval
Durasi Perlindungan
TT 1
Selama kunjungan anternatal pertama
-
TT 2
4 minggu setelah TT 1
3 tahun
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
TT 4
1 tahun setelah TT 3
10 tahun
TT 5
1 tahun setelah TT 4
25 tahun/seumur hidup
Petunjuk                                : 1. Tindakan imunisasi TT dilakukan oleh mahasiswa secara   individu
                                                2. Baca dan pelajari lembaran kerja
                                                3. Ikuti petunjuk instruktur
                                                4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang tidak mengerti

Keamanan                              : 1. Sebelum memberikan imunisasi TT, pastikan vaksin tidak kadaluarsa dan masih dalam keadaan baik
                                                2. kocok terlebih dahulu vaksin TT sebelum digunakan agar vaksin homogen
                                                3.   Perhatikan tehnik antiseptik selama proses pemberian imunisasi TT
                                                4.   Pastikan lokasi/daerah penyuntikan dengan benar
5.       Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
6.       Setelah pemberian imuisasi TT, saat proses penyimpanan perhatikan tehnik penyimpanan vaksin secara benar dengan cara mempertahankan rantai dingin ( 30 C – 80 C )

Pekerjaan                                    : 1. Peralatan : ☼ Spuit disposible 1 cc
                                                                                      ☼ Bak injeksi dan Nierbeken
                                                                                      ☼ Gergaji ampul

                                                     2. Bahan                  : ☼ Kapas alcohol
                                                                                      ☼ Vaksin TT
                                                                                      ☼ Phantom Ibu hamil

                                                     3. Perlengkapan        : ☼ Wastafel
                                                                                      ☼ Handuk lap tangan

Prosedur Kerja


NO
Langkah Kerja
Gambar
1.
Siapkan alat dan bahan kemudian dekatkan


Key point : Usahakan supaya alat dan bahan disusun secara ergonomis dan letakkan ditempat yang mudah dijangkau




2.
Beritahu dan jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan (informed Consent )


Key point : Usahakan seramah mungkin sehingga tercipta hubungan yang baik dengan ibu

 


3.
Cuci tangan dengan sabun dan bilas dibawah air mengalir, kemudian keringkan dengan handuk bersih dan kering

Key point : Pastikan bahwa anda telah mencuci tangan dengan langkah-langkah mencuci tangan secara efektif


4.
Ambil vaksin dalam termos, angkat bagian tengah tutup metal dengan menggunkan gergaji ampul, kemudian bengkokkan

Key point : Pastikan vaksin dalam keaadaan baik, tidak kadaluarsa dan usahakan penutup flakon terbuka sebagian

5.







6.
Isi spuit dengan vaksin TT sebanyak 0,5 cc,
Caranya : peganglah botol vaksin dengan tangan kiri, tariklah pangkal piston dengan ibu jari dan jari telunjuk dengan tangan kanan kearah bawah
Keluarkan gelembung udara,
Caranya : doronglah piston sampai gelembung udara dan sedikit vaksin keluar sampai piston tepat pada skala 0,5cc.

Key point : Usahakan posisi spuit tegak lurus dan jarum tertutup oleh penutupnya





7.
Tentukan lokasi penyuntikan yaitu pada lengan atas sebelah luar 1/3 bagian dari bahu
8.









Hapus hamakan lokasi penyuntikan  dengan kapas alkohol dan buang kapas bekas kedalam nierbeken

Key point : Usahakan untuk melakukannya dengan benar yaitu satu arah ( dari bawah ke atas )


9.
Angkat kulit sedikit dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, kemudian masukkan jarum perlahan-lahan dengan lobang jarum mengarah keatas sedalam ¾ panjang jarum

Key point : Pastikan jarum masuk sampai ke muskulus deltoideus
10.
Jarum dan kulit membentuk sudut 90ยบ








11.
Lakukan aspirasi dengan menarik pengisap sedikit

Key point : Cabut jarum dan cari lokasi penyuntikan yang lain bila terdapat darah



12.
Dorong piston  sampai seluruh vaksin TT habis

Key point : lakukan secara perlahan-lahan





13.
Letakkan kapas alkohol yang baru diatas jarum, kemudian tarik spuit dan jarum, setelah itu lakukan masase pada bekas suntikkan

Key point : Usahakan menarik spuit dan jarum dengan cepat



14.
Rapikan pasien

Key point : Usahakan pasien merasa nyaman dan rapi seperti semula 




15.
Bereskan  dan bersihkan alat-alat

Key point : Pastikan sampah dibuang pada tempatnya dan alat-alat disimpan kembali dengan bersih

16.
Cuci tangan dengan sabun dan bilas dibawah air mengalir, kemudian keringkan dengan handuk bersih dan kering

Key point : Pastikan bahwa anda telah mencuci tangan dengan langkah-langkah mencuci tangan secara efektif



 

Evaluasi

รผ  Mahasiswa mendemonstrasikan setiap langkah cara memberikan imunisasi TT pada ibu hamil secara sistematis dan hati-hati
รผ  Perhatikan tehnik antiseptik sebagai upay pencegahan infeksi karena dari setiap tindakan yang dilakukan dapat menyebabkan infeksi
รผ  Dosen pembimbing menilai langkah-langkah cara memberikan imunisasi TT dengan menggunakan chek list yang telah diberikan
รผ  Perhatikan keadaan umum dan kenyamanan ibu

Macam-Macam Merk Dagang Obat Oksitosin


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kebidanan tidak bisa dilepaskan dari obat. Termasuk dalam penggunaan oksitosin untuk membantu kelahiran. Di lihat dari kata oksitosin, tidaklah asing lagi karena merupakan hormon pada manusia. Dalam era modern saat ini, banyak penggunaan obat yang dapat merangsang lahirnya janin atau plasenta.
Dilihat dari segi bahasanya, Oksitosin berasal dari bahasa Yunani: (ลk'sฤญ-tล'sฤญn), (kelahiran cepat), dalam bahasa Inggris: (oxytocin, OT, pitocin, syntocinon) adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran.
Maka dari itu makalah ini akan sedikit banyak membantu dalam memilih obat mna yang dipakai pada ibu saat persalinan. Selain oksitosin adapula methylergometrine yang hampir sama fungsi dan kegunaannya dengan oksitosin.

1.2 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1.    Untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah Farmakologi.
2.    Untuk mengetahui macam-macam merek dagang dan generic dari oksitosin.
3.    Untuk mengetahui macam-macam merek dagang dan generic dari methylergometrine.
4.    Untuk mengetahui cara kerja obat, efek samping, dosis, dan lain-lain dari obat-obat tersebut.




BAB II
ISI

Dalam bab ini, terdapat nama dagang dan generik dari oksitosin dan methylergometrine.

2.1 MEREK DAGANG DAN GENERIK METHYLERGOMETRIN

1.  Bledstop
Caprifarmindo                         K
Komposisi: Metilergometrin maleat 125 mcg/tab salut gula; 200 mcg/ml injeksi,
Indikasi: melancarkan kala 3 partus setelah kepala dan bahu bayi keluar. Perdarahan uterus setelah persalinan, aborsi, operasi Caesar, pelepasan plasenta. Atoni uterus, subinvolusi puerperal uterus dan loktometra.
Kontraindikasi: hipersensitif terhadap obat, toksemia, hipertensi, ibu hamil, laktasi, kala 1 dan 2.
Interaksi obat: anestesi, nitrogliserin, vasokonstriktor ergot.
Efek samping: hipertensi, mual, muntah, sakit kepala, hipotensi, halusinasi, diare, nyeri dada. Tinitus, diaphoresis, palpitasi, sakit dada sementara, dispnea, tromboplebitis, hematuria, kaki keram, hidung tersumbat, gangguan pengecapan, alergi aripnia, gangguan serebrovaskuler, kulit.
Dosis: involusi uterus, 1 tablet 3 X sehari periode 3 – 4 kali. Perdarahan uterus 0,2 mg (1 ml) IV, subinvolusi, perdarahan puerpurium dan lokiometra: 1-2 tablet 3 X sehari atau 0,5-1 ml IM. Setelah operasi Caesar 1 ml IM atau 0,5-I ml IV (0,1-0,2 mg)
Kemasan: dus 10 strip @ 10 tablet salut gula, Rp. 37500,-. Dus 10 ampul @ 1ml, Rp.55.900,-

2.    Glomethyl
Metiska Farma                         K
Komposisi: Metilergometrin maleat 0,2 mg/ml.
Indikasi: stimulan uterus pada perdarahan pada perdarahan paska persalinan atau paska aboritus.
Kontra indikasi: persalinan kala 1 dan 2, hamil, toksemia gravidarum
Efek samping: peningkatan tekanan darah, mual, muntah, penglihatan kabur, sakit kepala, kejang, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemahdan cepat, bingung
Perhatian: individu dengan hipertensi, penyakit hati, penyakit jantung dan penyakit ginjal, infeksi dan penyumbatan pada pembuluh darah. Jangan digunakan untuk induksi partus.
Interaksi obat: vaskonstriktor dan alkaloid ergot lain
Dosis: mengontrol perdarahan uterus 0,2 mg/ml secara IM, dapat diulang sesudah 2-4 jam jika terjadi perdarahan hebat, pada keadaan darurat untuk mengontrol perdarahan uterus berlebihan: 0,2 mg/ml secara IV.
Kemasan: Ampul, 10.

3.    Methergin
Sandoz                                     K
Metilergometrin hidrogen maleat 0,125 mg/tablet; 0,2 mg/ml injeksi.
Indikasi: melancarkan kala ketiga pada partus, perdarahan uterus setelah plasenta lepas, atoni uterus, subinvolusi uterus pada purperium, lokiometra, operasi saesar, perdarahan akibat abortus, kehamilan kala pertama, inersia uterus primer atau sekunder.
Dosis: melancarkan kala ketiga, IV: 0,5-1 ml; (0,1-0,2 mg), setelah kepala atau bahu anterior keluar atau selambat-lambatnya segera setelah bayi lahir; partus dengan anestesi umum, IV: 1 ml (0,2 mg); atoni uterus , IM: 1 ml atau IV 0,5-1ml; operasi Caesar , setelah bayi dikeluarkan secara ekstraksi: IM : 1 ml atau IV: 0,5-1 ml atau intramural.
Kemasan: dus 10X10 tablet Rp. 191.085,- 10X10 ampul injeksi Rp. 483.505,- ; 10 ampul injeksi Rp. 50.760,-

4.    Metherinal
Landson                                                    K
Komposisi: metilergometrin maleat 0,125 mg/ tablet ; 0,2 mg/ml injeksi.
Indikasi: perdarahan setelah melahirkan.
Dosis: sehari 0,250-0,500mg tablet.
Kemasan: dus 10X10 tablet Rp.27.273,- ; 10 ampul Rp.35.000,-

5.    Methovin
Kimia farma                             K
Komposisi:  Metilergometrin maleat 0,125 mg.
Indikasi: pendarahan setelah melahirkan, statislokia, menoragia, subinovolusi uterus.
Kontra indikasi: wanita hamil, hipertensi, toksemia gravidarum.
Efek samping: sefalgia, vertigo, tinitus, nyeri abdomen, mual, muntah, hipertensi, nyeri dada, dispnoe, dan bradikardia.
Perhatian: hati-hati terhadap penderita sepsis, penyakit pembuluh darah, gangguan fungsi hati dan ginjal.
Dosis: 3Xsehari 1-2 tablet.
Kemasan: dus 100 tablet Rp. 68.970,-

6.    Metiagin
Tunggal Idaman Abadi                      K
Komposisi: Metilergometrin maleat 0,125 mg.
Indikasi: melancarkan partus kala 3; perdarahan uterus sesudah pengeluaran plasenta, atonia  uterus, subinvolusi uterus pada masa nifas, lokiometra, perdarahan uterus karena seksio Caesar, perdarahan uterus karena abortus.
Kontra indikasi: partus kala 1 dan 2 sebelum corona kepaa terlihat, inersia uterus primer dan sekunder, hipertensi, toksemia, hipersensitif.
Efek samping: mual, muntah, sakit perut (pada dosis besar), kelainan kulit, sakit kepala, reaksi kardiovaskular.
Perhatian: pada letak sungsang, berikan setelah bayi dilahirkan. Pada partus kembar, berikan sesudah bayi yang terakhir dilahirkan. Hipertensi, sepsis, penyakit vaskular, kelainan ginjal atau hati.
Interaksi obat: obat anestesi, vaskonstriktor.
Dosis: melancarkan kala 3: 1/2  -1 ml secara IM sesudah kepala atau bahu anterior bayi keluar atau selambat-lambatnya segera sesudah bayi dilahirkan; seksio Caesar: 1 ml secara IM atau 1/2  -1 ml secara IV sesudah bayi dikeluarkan secara ekstraks; involusi uterus: sehari 3X 1 tab, selama 3-4 hari; perdarahan masa nifas, subinvolusi, lokiometra; sehari 3X 1-2 tablet atau 0,5-1 ml secara IM.
Kemasan: tablet salut gula 10X10; ampul 10 ml X 10.

7.    Metilat
Metiska farma                          K
Komposisi: Metilergometrin maleat 0,125 mg.
Indikasi: melancarkan partus, perdarahan uterus setelah plasenta lepas, atoni uterus subinvolusi uterus pada puerperium, lokhiometra, operasi Caesar, perdarahan akibat abortus, kehamilan kala pertama, inersia uterus primer dan sekunder.
Kemasan: dus 10X10 tablet.

8.    Metvell
Novell pharma                         K
Komposisi: Metilergometrin maleat 0,125 mg; 0,2 mg/ml.
Indikasi: penanganan persalinan kala 3, pencegahan dan terapi perdarahan postpartum yang berhubungan dengan atonia uteri.
Kontra indikasi: kala 1 dan 2 persalinan, inersia primer dan sekunder, hipertensi, toksemia, penyakit oklusi vascular, sepsis, gangguan fungsi hati atau ginjal. Eklampsia atau pre-eklampsia. Peningkatan resiko abortus spontan yang mengancam. Hamil dan laktasi.
Efek samping: mual, muntah, nyeri abdomen, erupsi kulit, berkeringat, pusing, sakit kepala, hipertensi, vertigo, takikardi atau bradikardi, nyeri dada dan reaksi vasospatik perifer.
Perhatian: presentasi bokong, pemberian sesudah anak dilahirkan dan pada kehamilan ganda sesudah anak terakhir dilahirkan. Hipertensi, sepsis, penyakit vaskular, gangguan fungsi hati atau ginjal. Defisiensi Ca angina atau infark miokard, anak.
Interaksi obat: golongan simpatomimetik, anestesi halotan.
Dosis: penanganan persalinan kala 3 aktif: 1 ml IM, bias diulang selang waktu minimal 2 jam, maksimal 3 ml/ hari; subinvolusi lokometra, perdarahan puerperal: 0,125-0,25 mg  oral atau 0,5-1 ml hingga sehari 3X, pada laktasi tidak kurang dari 3 hari.
Kemasan: tablet, 30; ampul,10.

9.    Myomergin
Ethica                                        K
Komposisi: Metilergometrin maleat 0,2 g/ml.
Indikasi: pada persalinan kala III sesudah kepala bayi keluar, dan mengurangi pendarahan yang banyak setelah persalinan.
Kontra indikasi: kehamilan, kala permukaan persalinan, penyakit  obliterative vascular, penyakit hati atau ginjal parah.
Dosis: persalinan kala III, takaran rata-rata: 0,2 mg (1ml) secara IM atau SC, dapat juga diberikan secara IV: 0,05-0,1 mg (1/4 - 1/2  ml); jika pasien mendapatkan anestesi dapat diberikan 0,2 mg (1 ml) secara IV atau 0,2-0,4 mg (1-2 ml) secara IM; bila unertia uteri atau bila pendarahan tetap berlangsung , takaran dapat diulang berselang 2-4 jam.
Kemasan: 10 ampul 1 ml injeksi Rp. 16.000,-

10. Pospargin
Kalbe farma                             K        
Metilergometrin maleat 0,125mg/tablet, 0,2 mg/ml injeksi.
Indikasi: lihat dosis.
Dosis: sectio caesarea: setelah bayi dikeluarkan secara ekstraksi, IM 1 ml atau IV 1/2  - 1 ml atau intramular; melancarkan kala 3 : IM 1/2  ( 0,1 – 0,2 mg )setelah kepala atau bahu interior keluar atau selambat-lambatnya segera setelah bayi dilahirkan; kala 3 pada partus dengan anestesi umum: 1 ml ( 0,2 mg ) IV; atoni uterus: IM 1 ml atau IV 1/2   - 1 jam’ membantu involusi uterus: sehari 3X1 tablet , umum 3-4 hari; pendarahan puerperal, subinvolusi lokhiometra: sehari 3X 1-2 tablet atau IM  1/2  - 1 ml.
Kemasan: dus 10X10 tablet 0,125 mg Rp.38.000,-; 10 ampul 1 ml Rp. 39.000,-

2.2 MEREK DAGANG DAN GENERIK OKSITOSIN
1.    Induxin
Kalbe Farma                                           K
Komposisi: Oksitosin sintetik
Indikasi: meningkatkan kontraksi uterusagar proses persalinan berjalan lebih cepat untuk kepentingan ibu dan fetus dan membantu menghasilkan kontraksi uterus pada kala III persalinan sehingga dapat mengontrol perdarahan postpartum.
Dosis: induksi persalinan : dosis awal 1-4 mU/menit dapat dinaikkan 1-2 mU/menit dalam interval minimal 20 menit. Terapi abortus inkomplit yang sudah tidak dapat dipertahankan: infus IV per drip 10 unit oksitosin dalam 500 ml saline atau D5% diberikan 30-40 tetes/menit. Mengontrol perdarahan postpartum: 10-40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan steril IV per drip.
Kemasan: 10 ampul @ 10 IU/ml Rp.68.000,-

2.    Oxyla
Novell pharma                                        K
Komposisi: Oksitosin 10 iu/ml.
Indikasi: induksi persalinan pada kehamilam lewat bulan, ketuban pecah dini, seksio Caesar, perdarahan paska partum dan perdarahan uterus paska partum.
Kontra indikasi: disproporsi sefalopelvik, malpresentasi fetus, distensi uterus yang berlebihan, praritas kurang dari 4, usia lanjut dengan multipara, persalinan seksio Caesar atau operasi uterus lain sebelumnya, toksemia berat, predisposisi emboli cairan amnion, kontraksi hipertonik, plasenta previa. Hamil, persalinan kala 1, inersia uterus primer dan sekunder, persalinan kala 2 sebelum lahirnya kepala. Gangguan fungsi jantung, hati atau ginjal, penyakit oklusi vaskuler , sepsis. Hipertensi berat, pre-eklampsia.
Efek samping: intoksikasi air dengan gejala sakit kepala dan mual, aritmia jantung.
Perhatian: gangguan KV.
Dosis: induksi atau stimulasi persalinan 1 iu/100 ml dekstros 5% , diberikan dengan kecepatan infuse 2-8 tetes/menit, maksimal 40 tetes/menit; seksio Caesar: 5 iu secara intramural sesudah bayi dilahirkan; persalinan kala 3 dan paska partum ( perdarahan, subinvolusi uterus ): 5-10 iu secara IV lambat.
Kemasan: ampul 1 ml X 10.

3.    Piton-S
Organon                          K
Oksitosin sintetik 10 UI/ml.
Indikasi: kelahiran normal dan penderita yang peningkatan tekanan darahnya harus dihindarkan.
Kemasan: dus 10 ampul 1 ml injeksi Rp.576.700,-

4.    Syntocinon
Sandoz                                                    K
Oksitosin sintetik 10 IU/2 ml injeksi, 1 mg/ampul.
Indikasi: merangsang kelahiran dimana kontraksi uterus tidak sesuai, perdarahan setelah melahirkan.
Kontra indikasi: hambatan kelahiran.
Dosis: merangsang kelahiran: infuse IV: 1 unit dalam 100 ml larutan glukosa 5% dengan kecepatan 8-40 tetes/menit atau 0,5-2 unit/30-60 menit.
Kemasan: dus 10 ampul 10 UI/2 ml Rp. 68.350,- ; 10 X 10 ampul 1 mg Rp. 651.015,-

5.    Tiacinon
Tunggal Idaman Abadi                         K
Komposisi: Oksitosin 10 iu/ml.
Indikasi: induksi persalinan, stimulasi kontraksi uterus, untuk mencegah atau mengobatiperdarahan sekunder dan plasenta adheren, pengobatan abortus inkomplit untuk memperoleh ekspulsi lebih cepat guna menghindari perdarahan sekunder,.
Kontra indikasi: Kontraksi uterus hipertonik, kelahiran preterm, disproporsi sefalopelvik, letak janin abnormal, plasenta previa, abrupsio plasenta, prolaps tali pusat, regangan yang berlebihan atau gangguan daya tahan dinding uterus, polihideramnion, persalinan yang sering, atau goresan pada uterus akibat operasi besar ( termasuk seksio Caesar klasik ). Inersia uterus, pre-eklampsia, toksemia gravidarum, kelainan jantung yang berat, overdistensi segmen interior uterus, vasa previa.
Efek samping: hipotensi akut, wajah merah, refleks takikardi, mual, muntah, aritmia jantung, ruam kulit, reaksi anafilaksis yang berkaitan dengan dispnea, hipotensi atau syok.
Perhatian: Lakukan pengawasan terhadap denyut jantung janin dan motilitas uterus. Letak disporporsi  sefalopelvik , inersia uterus sekunder, hipertensi ringan atau sedang karena kehamilan atau penyakit jantung, pasien usia lebih dari 35 tahun dengan riwayat seksio Caesar.
Interaksi obat: Efek diperkuat oleh prostaglandin. Siklopropan atau halotan dapat merangsang efek  hipotensi dari oksitosin dan mengurangi daya oksitosiknya. Dapat memperkuat efek tekanan dari zat vasokonstriktor simpatomimetik.
Dosis: Induksi persalinan, stimulasi kontraksi uterus: 1-5 iu ditambahkan pada 500 ml larutan elektrolit fisiologis atau dekstrosa 5%, berikan secara infuse IV. Kecepatan pemberian: 0,00001 iu/menit. Dosis dapat digandakan setiap 30-45 menit sampai dicapai diambang uterus; untuk menc egah atau mengobati perdarahan sekunder dan plasenta adheren: 2-5 iu secara IM atau secara infuse IV dengan dosis adekuat; pengobatan abortus inkomplit untuk memperoleh ekspulsi lebih cepat guna menghindari perdarahan perdarahan sekunder: 2-5 iu secara IM  tiap 30-60 menit atau secara infuse IV dengan dosis adekuat.
Kemasan: Ampul 1 ml X 10.












BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Obat adalah bahan atau paduan bahan termasuk produk biologi yang di gunakan untuk    mempengaruhi, menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan fisiologi dalam rangka penetapan diagnosis.  Dalam mengkonsumsi obat perhatikan komposisi bahan, efek samping, cara menggunakan, dan lain-lain. Terutama jika terdapat brosur pada obat tersebut..
Obat oksitosin adalah suatu hormon yang digunakan untuk membantu mulainya  atau jalannya persalinan dan mengendalikan perdarahan sesudah melahirkan. Kadang juga digunakan untuk membantu keluarnya air susu atau indikasi lain yang ditetapkan oleh dokter. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.